BERCINTA DI NEGERI ORANG UNTUK MENDAPATKAN TAMBAHAN

Bercinta di negeri orang untuk mendapatkan tambahan

Bercinta di negeri orang untuk mendapatkan tambahan

Blog Article

Lagi-lagi malam itu susah banget mau tidur, mungkin jet-lag belum selesai. Tapi karena kehabisan energi disedot habis Nikita, akhirnya saya bisa tertidur juga. Dan sekitar jam 9 pagi weker saya berbunyi, dengan susah payah saya matikan. Pagi itu saya buru-buru mandi biar nggak tidurlagi, dan sebelum pergi ternyata saya baru tahu kalau di telepon saya ada messageyang belum saya dengarkan.

Saya tekan tombol di mesin penjawab telepon dan terdengar,
“Halo Coki, ini Ibumu di Jakarta, kamu ke mana kok jam 1.30 pagi belum di rumah, segera telepon jam 7 pagi waktu Jakarta!”
Tuuut, terdengar lagi suara lain,
“Hi, ini saya, Natasya, saya tidak menemuimu hari ini. Saya kira kamu masih tidur, atau kamu masih bersenang-senang bersama Enrico. Ntar saya hubungi lagi.”

Wah ngapain tuh anak telepon sekitar setengah dua pagi, ya nanti ditelepon deh pikirku. Dan sesampainya di konsulat di Wilshire Blvd, ternyata banyak orang-orang yang sedang mencari tahu tentag jadwal Pemilihan Umum tanggal 7 Juni 1999 mendatang. Eh lagi celingukan tiba-tiba punggungku dicolek seseorang.
“Mas kalau mau daftar untuk ikut nusuk hari Senin nanti gimana caranya?”
“Eh emm maaf Mbak, saya juga lagi bingung nih”, kataku.
“Sorry deh kalau gitu”,
“Nggak apa-apa kok, saya juga lagi cari tahu gimana daftarnya. Yuk deh barengan saja kalau mau!” tawarku padanya.
“Kenalin dulu ya, saya Coki.”
“Oh iya sampai lupa, nama saya Widi”, katanya sambil tersenyum manis.
“Mas sekolah di LA ya?”, tanyanya lagi.
“Nggak saya sudah nggak sekolah lagi, saya hanya ada urusan saja di sini, dulu sih saya emang sekolah di sini. Kalau kamu sekolah disini ya?” tanyaku semangat.
“Nggak, saya juga nggak sekolah di LA. Saya kuliah di Malang, dan sekarang saya hanya nemenin nenek saya yang lagi berobat”

Pembicaraan kita pun menjadi panjang lebar dan mengasyikkan. Dan setelah kurayu-rayu akhirnya Widi baru mau kuajak naik mobilku. Tadinya dia bersikeras naik taksi saja, padahal kalau naik taksi di LA sih sama juga bohong, sebab kemana-mana jauhnya bukan main. Tapi kenapa harus kurayu-rayu, karena Widi ini benar-benar bisa bikin orang ngilerkalau melihatnya. Wajahnya ayu, matanya besar berkilau, bibirnya seksi, dan kulitnya kuning bersih. Badannya tidak terlalu tinggi, sekitar 165 cm. Tapi badannya sangat proporsional, kakinya indah berisi, perutnya datar, pantatnyaterlihat menonjol, dan buah dadanyapas dipandang. Pendek kata pasti tidak ada orang yang tidak senang melihatnya.

Siang itu Widi kuajak makan di Kuisimbo,masakan fastfood ala Jepangdekat Konsulat Indonesia.
“Mas Coki sering makan di restoran ini ya, itu si kokinya sampai sudah kenal.”
“Iya, dulu sih sering banget karena harganya kan kamu lihat sendiri nggak mahal untuk ukuran LA, padahal masakannya nikmat banget.”
“Mas Coki di LA tinggal sama siapa dan di mana?”
“Saya tinggal sendiri saja, kan saya hanya ke LA kalau lagi ada urusan saja.”
“Wah nikmat dong kalau gitu, sebab Widi sekarang tinggal ber-3 di apartemen, sama saudara-saudara lainnya, tapi sayang jauh dari rumah sakit tempat nenek dirawat.”
Eits, apa maksudnya nih anak ngomong begitu, pikirku.
“Kamu mau tinggal di apartment saya, boleh saja kalau mau. Toh saya hari Selasa sudah mau pulang ke Jakarta naik Eva Air.”
“Lho kok bisa sama sih, Widi juga Selasa naik Eva Air.”
“Ah kalau gitu kita bisa bareng dong Wid, eh tapi saya masih dari Taiwan nyambung ke Bangkok dulu”, kataku teringat janji dengan Natasya.
“Yah kita hanya bisa bareng sampai Taiwan dong, tapi nggak apa-apa deh, nanti di Indonesia kita juga bisa ketemu lagi kan?”

Setelah makan, saya antarkan Widi pulang ke apartmentnya di daerah West Wood dekat UCLA Hospital tempat neneknya dirawat. Dan saya bikin janji hari Senin untuk bersama-sama ke konsulat untuk nyoblosPemilu. Di jalan saya telepon apartment Natasya menggunakan handphone AMPS pinjaman dari kantor.
“Hallo, apa kabar?” sapaku.
“Baik, Kamu sendiri gimana?”, tanya Natasya.
“Saya dalam perjalanan pulang ke apartment, kok kamu nggak ke mana-mana?”
“Iya nih, saya belum bisa pergi-pergi. Sebab mobil saya belum selesai dari bengkel.”
“Wah kasihan banget kamu.”
“Benar nih kacau semuanya acara saya.”
“Emang kamu mau ke mana.”
“Tadinya saya mau fitness dan berenang di Holiday Spa,tapi sekarang ya batal.”
“Pergi lagi ke Holiday Spa sama saya mau nggak?” tanyaku.
“Boleh saja, tapi kamu ngapain di sana?”
“Saya kan juga punya member Bally Total Fitness induknya Holiday Spa, jadi kita bisa bareng. Ya sudah deh sekarang saja saya langsung ke apartment kamu.”

Di mobil memang selalu saya sediakan tas yang berisi pakaian ganti, pakaian olah raga, dan celanarenang. Ini sudah menjadi kebiasaan saya karena di LA jaraknya jauh-jauh, dan kalau tiba-tiba mau ada acara tidak perlu pulang ke apartment dulu.

Sesampainya di apartment Natasya, ternyata dia sudah menunggu di pintu depan. Dia mengenakan jaket dan celanatraining serta baju fitnes di dalamnya. Wow, benar-benar terlihat keindahan tubuh Natasya, di balik baju fitness-nya tersembul buah dadanya yang membetuk belahandadamerangsang,rambutnya diikat ke belakang sehingga terlihat sangat segar dan menarik.
“Kamu sangat cantik hari ini Nat”, sapaku.
“Terima kasih, kamu kelihatannya kecapekan Coki.”
“Iya nih saya emang capek banget, mungkin perbedaan jam di Jakarta masih berpengaruh. Tapi mudah-mudahan dengan berenang badansaya akan lebih fit.”
Kita berdua pilih ke Holiday Spa yang di Montebello, memang jauh dari apartement Natasya. Tapi Holiday Spa di Montebello punya indoor heated pool, tempatnya besar, jogging tracknya juga indoor, dan biasanya siang begini nggak terlalu ramai. Perjalanan sekitar 40 menit ke Montebello dari West LA. Dan sesampainya di sana, Natasya mau jogging dulu, baru latihan beban. Saya sendiri memutuskan untuk berenang saja. Waktu ganti pakaian saya agak canggung juga, melihat cowok-cowok bule berkeliaran telanjang. Maklum sudah lama di Indonesia jarang ketemu yang begitu.

Setelah berenang mondar-mandir hampir 30 menit, saya akhirnya nyemplung di whirlpool air panas. Eh, lagi ngantuk-ngantuk tiba-tiba leher saya dicekik dari belakang, nggak tahunya Natasya sudah berpakaian renang. Sekali lagi saya melotot melihat lekuk indah serta tonjolan tubuh Natasya yang terlihat sangat terawat. Lekuk tubuhnya terlihat jelas karena pakai baju berenang hitam garis putih yang potongan pahanya tinggi, dan potongan punggungnya rendah sekali.
“Katanya mau berenang kok nikmat-enakkan ngantuk di whirlpool?”
“Tadi sudah berenang, tapi sekarang capek dan ngantuk. Apalagi semburan airnya keras pas kena di punggung saya, rasanya nikmat banget nih”, kataku seraya mengarahkan punggungku ke semburan air panas itu.
“Kamu tunggu dulu di sini ya, saya mau berenang dulu”, kata Natasya sambil berjalan meninggalkanku. Dan dari belakang semakin terlihat jelas pantatnyayang padat, bulat berisi, serta kakinya yang panjang. Setelah beberapa saat mengantuk di whirlpool, Natasya akhirnya kembali lagi ke tempatku.
“Saya sudah capek berenang, tapi sekarang kita ke sauna saja yuk!” ajaknya.

Kitapun berdua berjalan menuju ruang sauna, dan begitu pintu kubuka langsung terasa uap panas menerpa muka dan badanku.Seketika kantukku hilang digantikan rasa segar dan semangat.
“Hey sini dong kok jauh-jauhan gitu!” panggilku.
“Kenapa sih kok mau dekat-dekat saja?”
Sementara satu orang yang sedari tadi sudah di dalam ruang saunapergi meninggalkan saya dan Natasya berdua saja.
“Nat, kamu dengan pakaian berenang dan peluh yang mengucur di tubuhmuterlihat sangat seksi dan merangsang deh”, kataku.
“Kamu ngerayu terus sih, saya kan nanti lama-lama nggak tahan lho.”
“Terus kalau nggak tahan memang bisa gimana?”
“Ya kamu tahu dong gimana kelanjutannya.”
“Hi.. hi.. hi.. hi, saya kan bilang seperti apa adanya. Kamu memang terlihat cantik dan pinter, tapi selain itu juga sangat seksi”,jawabku.
“Sini kamu di depan saya pijatpundakmu”, kata Natasya.
Wah nikmat juga punya teman kayak dia, sudah cantik, pinter, eh meladeni banget. Eh jangan-jangan dia cuma mau cari muka sama saya, mentang-mentang saya salah satu boss-nya.

Report this page